Anggota DPR Dukung Restrukturisasi Bisnis Gula

23-06-2021 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina. Foto: Oji/nvl

 

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina mengatakan, gula merupakan salah satu komoditas pokok bagi masyarakat. Namun hingga saat ini PTPN Gula masih saja menemui kerugian dalam bisnis ini. Hal itu disampaikan Nevi saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan PTPN III (Persero) yang membahas restrukturisasi bisnis gula di lingkungan PTPN Gula dalam rangka mendukung swasembada Gula.

 

"Total utang Grup PTPN bahkan mencapai Rp48 triliun per tahun 2020 yang membuat Menteri BUMN melakukan perombakan besar. Kan jadi pertanyaan besar, gula selalu memiliki permintaan tinggi, tapi masih terdapat kerugian yang cukup signifikan,” tutur Nevi dalam berita rilisnya, Rabu (23/6/2021).

 

Politisi Fraksi PKS ini meminta keterangan kepada PTPN III, bagaimana cara memaksimalkan kinerja yang efektif dan efisien hingga menghasilkan kontribusi keuntungan bagi negara, setelah perusahaan pelat merah ini menerima Penyertaan Modal Negara (PMN). Diketahui, per (10 November 2020), PTPN menjadi salah satu BUMN penerima suntikan modal pada tahun 2020 mencapai Rp4 triliun.

 

Adapun berkaitan dengan upaya restrukturisasi bisnis yang dilakukan PTPN III, Nevi meminta agar memastikan dengan betul-betul, terkait dengan aturan atau regulasi yang menaunginya. Sehingga di kemudian hari, katanya, tidak ada kekahwatiran pelanggaran regulasi pengalihan aset perusahaan dalam rangka restrukturisasi PTPN Gula.

 

"PTPN III selaku holding milik negara yang akan melakukan restrukturisasi, mesti memastikan adanya prinsip good corporate governance (GCG). Misalnya proses divestasi saham dalam rangka restrukturisasi PTPN Gula. Ketika semua niatan dan pelaksanaan didasari dengan kebaikan, mudah-mudahan kedepannya akan mendapati hasil yang sesuai harapan tanpa penyimpangan,” urai Nevi.

 

Legislator dapil Sumatera Barat II ini mengingatkan bahwa segala upaya kebaikan yang mesti dilakukan PTPN III mesti mengarah pada tujuan swasembada gula. Hingga saat ini, importasi gula terus perlangsung. Di kuartal-I tahun 2021 ini pun, importasi gula masih ada terutama untuk memenuhi kebutuhan gula di lingkungan industri makanan dan minuman.

 

Dikatakannya, persoalan pabrik gula yang mulai menua dan semangat petani tebu sebagai komponen utama produksi gula mesti ada perbaikan termasuk kecukupan luasan lahan untuk tanam tebu. Dengan terbentuknya holding perusahaan gula milik negara, rakyat Indonesia menaruh harapan besar akan ada perubahan dalam pemenuhan gula di masyarakat dengan harga wajar dan produk yang berkualitas.

 

"Swasembada Gula adalah harapan besar kepada PTPN III selaku perusahaan negara yang menangani gula. Selama upaya yang dilakukan untuk rakyat banyak dan memberi kontribusi kepada negara, tidak ada alasan untuk menghalangi. Ketika negara sudah mampu tidak impor gula, merupakan sebuah prestasi sangat besar yang selama ini tidak pernah dilakukan sejak orde baru hingga saat ini,” tutup Nevi Zuairina. (dep/es)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...